EAS PPL

 Aplikasi Starbuck

 

Robby Ulung Pambudi  

5025211042

PPL - A


    Starbucks, perusahaan kopi yang terkenal di dunia, dikenal dengan pengalaman pelanggan yang luar biasa dan penawaran yang inovatif. Untuk tetap menjadi yang terdepan dalam industri kopi yang kompetitif dan mempertahankan reputasinya, Starbucks secara konsisten memprioritaskan pemahaman terhadap pelanggan dan kebutuhan mereka. Salah satu 3 utama yang digunakan Starbucks untuk mencapai hal ini adalah pemetaan perjalanan pelanggan.

Strategi Pemetaan Perjalanan Pelanggan
Starbucks memulai inisiatif pemetaan perjalanan pelanggan yang komprehensif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi titik-titik masalah dalam pengalaman pelanggannya dan mengembangkan solusi untuk mengatasi masalah ini. Perusahaan ini menggunakan pendekatan lintas fungsi, yang melibatkan tim dari berbagai departemen seperti pemasaran, operasional gerai, dan pengembangan produk, untuk memastikan pemahaman menyeluruh tentang perjalanan pelanggan.

Model Bisnis Starbucks

1. Segmentasi Pasar

Starbucks menargetkan berbagai segmen pasar, termasuk:

  • Penggemar Kopi Premium: Konsumen yang mencari kopi berkualitas tinggi dan bersedia membayar lebih untuk pengalaman yang superior.
  • Profesional Muda: Individu yang menggunakan Starbucks sebagai tempat untuk bekerja atau bertemu klien.
  • Pelajar dan Mahasiswa: Mereka yang menggunakan kedai sebagai tempat belajar atau berkumpul.
  • Turis dan Pelancong: Orang yang mencari tempat istirahat yang nyaman saat bepergian.

2. Proposisi Nilai

Starbucks menawarkan nilai lebih melalui:

  • Produk Berkualitas Tinggi: Kopi yang diproses dengan standar tinggi dari biji kopi pilihan.
  • Pengalaman Konsumen: Suasana yang nyaman dan estetis, pelayanan ramah, dan lokasi strategis.
  • Inovasi Produk: Menu yang beragam dan terus berkembang dengan memperkenalkan produk baru secara berkala.
  • Keberlanjutan: Komitmen terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan etis, termasuk sumber bahan baku yang bertanggung jawab.

3. Saluran Distribusi

  • Gerai Fisik: Lebih dari 30.000 gerai di seluruh dunia yang menyediakan produk dan pengalaman langsung.
  • Penjualan Online: Aplikasi mobile dan website untuk pemesanan dan pengiriman.
  • Kerjasama Ritel: Produk Starbucks dijual di supermarket dan toko ritel lainnya.

4. Hubungan dengan Pelanggan

  • Loyalty Program: Starbucks Rewards untuk membangun loyalitas pelanggan melalui poin, diskon, dan penawaran khusus.
  • Personalisasi: Aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan menyesuaikan pesanan mereka.
  • Media Sosial dan Pemasaran Digital: Interaksi aktif melalui platform media sosial dan kampanye pemasaran digital.

5. Sumber Pendapatan

  • Penjualan Produk Minuman: Kopi, teh, dan minuman spesial lainnya.
  • Penjualan Makanan: Pastry, sandwich, dan makanan ringan.
  • Penjualan Merchandise: Mug, tumbler, dan produk branded lainnya.
  • Lisensi dan Royalti: Penggunaan merek dan produk di gerai ritel pihak ketiga.

6. Sumber Daya Utama

  • Merek yang Kuat: Brand recognition yang tinggi di seluruh dunia.
  • Jaringan Distribusi: Sistem logistik yang efisien untuk memastikan kualitas produk.
  • Infrastruktur Teknologi: Sistem point-of-sale yang terintegrasi dengan aplikasi mobile dan program loyalitas.
  • SDM Terlatih: Barista dan staf yang terlatih untuk memberikan layanan terbaik.

7. Kegiatan Utama

  • Pengembangan Produk: R&D untuk inovasi produk baru.
  • Operasi Gerai: Pengelolaan dan operasionalisasi gerai secara efisien.
  • Pemasaran dan Promosi: Kampanye pemasaran untuk mempertahankan dan menarik pelanggan baru.
  • Manajemen Rantai Pasokan: Mengelola pembelian bahan baku dan distribusi produk.

8. Mitra Utama

  • Petani Kopi dan Pemasok: Sumber bahan baku utama.
  • Distributor dan Ritel: Kerjasama dengan ritel untuk menjual produk Starbucks.
  • Teknologi dan Penyedia Layanan: Mitra dalam pengembangan dan pemeliharaan teknologi aplikasi dan infrastruktur.

9. Struktur Biaya

  • Biaya Bahan Baku: Pembelian biji kopi dan bahan lainnya.
  • Biaya Operasional Gerai: Sewa, utilitas, dan gaji staf.
  • Biaya Pemasaran: Kampanye iklan dan promosi.
  • Investasi Teknologi: Pengembangan aplikasi dan sistem IT.

Starbucks telah membangun model bisnis yang kuat dengan fokus pada kualitas produk, pengalaman konsumen, inovasi, dan keberlanjutan. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap relevan dan kompetitif dalam industri kopi global.

Perangkat Lunak yang Diperlukan oleh Starbucks dan Alasannya

Dalam menjalankan operasinya yang luas dan kompleks, Starbucks mengandalkan berbagai perangkat lunak untuk memastikan efisiensi, kualitas layanan, dan kepuasan pelanggan. Berikut adalah beberapa perangkat lunak utama yang diperlukan oleh Starbucks dan alasan penggunaannya:

1. Point of Sale (POS) System

Alasan: POS system adalah tulang punggung operasional di setiap gerai Starbucks. Sistem ini memungkinkan transaksi yang cepat dan efisien, manajemen inventaris waktu nyata, dan pelacakan penjualan secara akurat. Dengan integrasi fitur pembayaran digital dan loyalty program, POS system juga membantu dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengoptimalkan proses pembayaran.

2. Customer Relationship Management (CRM) System

Alasan: CRM system digunakan untuk mengelola interaksi dengan pelanggan dan menyimpan data pelanggan. Starbucks memanfaatkan CRM untuk personalisasi penawaran, pelacakan preferensi pelanggan, dan pengelolaan program loyalitas. Ini memungkinkan Starbucks untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, meningkatkan retensi, dan mendorong keterlibatan yang lebih tinggi.

3. Supply Chain Management (SCM) Software

Alasan: Dengan ribuan gerai di seluruh dunia, Starbucks membutuhkan SCM software untuk mengelola rantai pasokan yang kompleks. Perangkat lunak ini membantu dalam perencanaan dan pengendalian inventaris, pengelolaan vendor, serta pengiriman dan distribusi barang. SCM software memastikan bahwa bahan baku berkualitas tinggi selalu tersedia, mengurangi risiko kekurangan stok, dan mengoptimalkan biaya operasional.

4. Enterprise Resource Planning (ERP) Software

Alasan: ERP software memungkinkan integrasi dan pengelolaan berbagai fungsi bisnis, termasuk keuangan, sumber daya manusia, dan operasi. Dengan menggunakan ERP, Starbucks dapat menyelaraskan data di seluruh organisasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan wawasan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis.

5. Business Intelligence (BI) Tools

Alasan: BI tools digunakan untuk analisis data dan pelaporan. Starbucks menggunakan BI tools untuk menganalisis tren penjualan, perilaku pelanggan, dan kinerja gerai. Informasi ini sangat penting untuk mengidentifikasi peluang pertumbuhan, memahami preferensi pasar, dan membuat keputusan berbasis data yang lebih baik.

6. Mobile App Development and Maintenance Software

Alasan: Starbucks memiliki aplikasi mobile yang digunakan oleh jutaan pelanggan untuk pemesanan, pembayaran, dan partisipasi dalam program loyalitas. Perangkat lunak pengembangan dan pemeliharaan aplikasi mobile memastikan bahwa aplikasi tetap responsif, aman, dan kaya fitur, sesuai dengan kebutuhan pengguna yang terus berkembang.

7. Cybersecurity Software

Alasan: Keamanan data adalah prioritas utama bagi Starbucks, terutama karena mereka menangani informasi pribadi dan transaksi finansial pelanggan. Cybersecurity software melindungi sistem dan data dari ancaman cyber, menjaga kepercayaan pelanggan, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi perlindungan data.

8. Human Resource Management System (HRMS)

Alasan: Dengan ribuan karyawan di seluruh dunia, Starbucks menggunakan HRMS untuk mengelola proses rekrutmen, pelatihan, manajemen kinerja, dan penggajian. HRMS membantu dalam memastikan bahwa tenaga kerja dikelola secara efisien, meningkatkan produktivitas karyawan, dan memastikan kepatuhan terhadap hukum tenaga kerja.

9. Marketing Automation Software

Alasan: Marketing automation software membantu Starbucks dalam menjalankan kampanye pemasaran yang terarah dan efisien. Perangkat lunak ini memungkinkan personalisasi komunikasi, pengelolaan kampanye multi-channel, dan analisis kinerja pemasaran. Ini penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan serta meningkatkan penjualan.

10. Inventory Management Software

Alasan: Perangkat lunak ini membantu dalam pelacakan dan pengelolaan inventaris di setiap gerai Starbucks. Dengan fitur otomatisasi dan pelaporan waktu nyata, inventory management software memastikan bahwa setiap gerai memiliki stok yang cukup tanpa kelebihan persediaan, yang pada akhirnya mengurangi pemborosan dan biaya.





Diagram use case di atas menggambarkan model bisnis Starbucks, menunjukkan berbagai entitas dan interaksi dalam operasional sehari-hari. Berikut adalah penjelasan untuk setiap komponen dan hubungan di dalam diagram:

  1. Customer (Pelanggan)
    • Pelanggan memesan kopi dari Starbucks.
  2. Order (Pesanan)
    • Pelanggan melakukan pemesanan kopi yang kemudian diterima oleh Barista.
  3. Barista
    • Barista bertanggung jawab untuk menyiapkan kopi berdasarkan pesanan pelanggan.
  4. Coffee (Kopi)
    • Setelah kopi disiapkan oleh Barista, kopi tersebut diberikan kembali kepada pelanggan.
  5. Payment (Pembayaran)
    • Pelanggan melakukan pembayaran untuk kopi yang mereka pesan.
  6. Revenue (Pendapatan)
    • Pembayaran dari pelanggan menghasilkan pendapatan bagi Starbucks.
  7. Loyalty Program (Program Loyalitas)
    • Sebagai bagian dari strategi mempertahankan pelanggan, Starbucks memiliki program loyalitas yang memberikan keuntungan tambahan bagi pelanggan yang setia.
    • Pendapatan yang dihasilkan digunakan untuk mendanai program ini.
  8. Marketing (Pemasaran)
    • Starbucks melakukan kegiatan pemasaran untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
    • Pendapatan juga digunakan untuk mendanai aktivitas pemasaran.
  9. Suppliers (Pemasok)
    • Pemasok menyediakan bahan-bahan baku yang diperlukan untuk membuat kopi.
  10. Supply (Pasokan)
    • Bahan-bahan baku dikirim ke Starbucks dan digunakan oleh Barista untuk menyiapkan kopi.
  11. Franchise (Waralaba)
    • Starbucks juga memiliki jaringan waralaba yang membantu dalam menjangkau lebih banyak pelanggan.
    • Waralaba ini berinteraksi langsung dengan pelanggan dalam hal penyediaan produk dan layanan.

Diagram ini menggambarkan alur interaksi utama dalam model bisnis Starbucks, mulai dari pelanggan yang memesan kopi hingga ke pemasok yang menyediakan bahan baku, serta peran program loyalitas dan pemasaran dalam menjaga pertumbuhan bisnis.



Aktivitas

- Customer: Scan QR
Pelanggan memulai proses dengan memindai kode QR untuk mengakses menu.

- Sistem: Menampilkan Menu
Sistem menampilkan menu yang tersedia kepada pelanggan.

- Customer: Memilih Menu
Pelanggan memilih item dari menu yang ditampilkan.

- Customer: Menambahkan Item
Pelanggan menambahkan item yang dipilih ke dalam pesanan mereka.

- Sistem: Menyimpan Pesanan
Sistem menyimpan informasi pesanan sementara di dalam database.

- Decision Point: Pesanan Lainnya?
Pelanggan memutuskan apakah ingin menambahkan item lain atau melanjutkan ke pembayaran. Jika memilih untuk menambahkan item lain, proses kembali ke memilih menu.

- Customer: Membuat Pesanan
Setelah memilih semua item yang diinginkan, pelanggan menyelesaikan pesanan.

- Database: Menerima Pesanan
Database menyimpan pesanan akhir.

- Customer: Melakukan Pembayaran
Pelanggan melakukan pembayaran untuk pesanan mereka.

- Kasir: Menerima Pembayaran
Kasir menerima pembayaran dari pelanggan dan mengkonfirmasi pembayaran.

Activity Diagram Pembuatan Pesanan

Aktivitas

  • Kasir:

    • Menerima Pesanan: Aktivitas dimulai ketika kasir menerima pesanan dari pelanggan, ditandai dengan simbol lingkaran hitam sebagai awal proses.
    • Memberikan Pesanan: Kasir kemudian menyerahkan pesanan tersebut ke staf dapur, ditunjukkan dengan panah dari aktivitas "Menerima Pesanan" ke "Memberikan Pesanan".
  • Staf Dapur:

    • Menerima Pesanan: Staf dapur menerima pesanan dari kasir.
    • Menyiapkan Pesanan: Setelah menerima pesanan, staf dapur mulai menyiapkan makanan atau minuman sesuai pesanan.
  • Pelayan:

    • Pesanan Siap Diantarkan: Setelah pesanan selesai disiapkan oleh staf dapur, pesanan siap untuk diantarkan kepada pelanggan, ditunjukkan dengan aktivitas "Pesanan Siap Diantarkan".
    • Mengantarkan Pesanan: Pelayan kemudian mengantarkan pesanan yang sudah siap ke pelanggan, dan proses ini diakhiri dengan simbol lingkaran hitam yang menandakan akhir proses.
- Diagram Sequence Pemesanan


- Diagram Sequence Pembayaran



4. Desain database dan desain UI


- Kasir, StafDapur, dan Pelayan adalah tipe khusus dari Pegawai.
  • Kasir: Punya atribut id_kasir dan nama.
  • StafDapur: Punya atribut id_staf_dapur dan nama.
  • Pelayan: Punya atribut id_pelayan dan nama.
- Setiap Pesanan (Order) berhubungan dengan satu Pelanggan (Customer) dan satu item Menu.
  • Pesanan: Punya atribut id_pesanan, id_pelanggan, id_menu, status, dan tanggal.
  • Pelanggan: Punya atribut id_pelanggan, nama, no_telp, email, dan alamat.
  • Menu: Punya atribut id_menu, nama, dan harga.
- Setiap Pembayaran berhubungan dengan satu Pesanan (Order).
  • Pembayaran: Punya atribut id_pembayaran, id_pesanan, status, dan total_harga.
- MenuAction mengelola item Menu dengan metode untuk menambah, melihat, dan menghapus item menu.

  • MenuAction: Punya atribut daftar_menu yang merupakan ArrayList dari Menu.
  • Metode:
    • tambahMenu(Menu menu): Menambah item menu.
    • lihatMenu(Menu menu): Melihat item menu.
    • hapusMenu(Menu menu): Menghapus item menu.

UI Design






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ETS PPL - Robby Ulung Pambudi

Tugas 7 : Komponen Desain Sistem